Indeks Ketahanan Konflik Daerah Tertinggal di Indonesia (22 Provinsi)-IKKDTI 2014

Indeks Ketahanan Konflik di Daerah Tertinggal merupakan sebuah eksperimentasi akademik dengan tujuan praktis: mendorong agenda nasional pencegahan konflik kekerasan di Indonesia. Dengan mengambil sampel 50 kabupaten tertinggal, Indeks ini hendak memberi gambaran serba cepat kondisi kapasitas perdamaian dan kerentanan konflik di Indonesia. Capaian melalui angka hasil olahan statistik barangkali tidak selalu berhasil sebagai cermin realitas, apalagi sebagai neraca yang akurat bagi dinamika sosial, ekonomi dan politik lokal yang terus bergerak. Namun demikian, kondisi terkini kerawanan konflik di Indonesia patut diselidiki sedini mungkin dan Indeks pun hadir sebagai alat deteksi dan proyeksi mengenai apa saja harus dilakukan untuk mencegah konflik berubah menjadi kekerasan kolektif.

Penyusunan Indeks Ketahanan Konflik Daerah Tertinggal di Indonesia—IKKDTI2014. Kerjasama PSKP UGM danKementerianDesa PDTT dan CPRU-UNDP, 17 Februari-17 Juni 2014. Kegiatan lapangan dilakukan di 50 Kabupaten dari 143 daerah tertinggal tersebar di 22 propinsi. Ditujukan untuk memberi input program strategis dan taktik bagi penyusunan kebijakan Kemendes PDTT dan BAPPENAS.

Frans Djalong: Koordinator Program

Lokasi: 50 Kabupaten dari 143 daerah tertinggal tersebar di 22 propinsi.

Periode: 17 Februari-17 Juni 2014

Tim Ahli: Luqman-nul Hakim, MA, Dr. rer. Pol. Heri Kuswanto, Dr. Nadjib Azca, Ucu Martanto, MA, Arifah Rahmawati, MA, Zainatul Mufarrikoh, MSc

Koordinator Peneliti: Franky Perdana

Tim Peneliti: Waldi Parera, Meinard Marung, Aldo Jusin, Saifa, Rian Juru

Banyak pihak telah mengambil bagian aktif dalam penyusunan Indeks ini. Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PTTDA, Kemendes PDTT) dan Peace Through Development in Disadvantaged Areas (PTDDA) telah memberi kepercayaan dan dukungan kepada tim penyusun (PSKP-UGM) untuk mengerjakan penyusunan indeks ini.  Berkat dukungan dan kerja sama selama enam bulan, IKKDTI akhirnya sampai pada bentuk Laporan Akhir ini. Karena itu, ucapan terima kasih patut dihaturkan kepada Bapak Suprayoga Hadi (Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya, KPDT), Bapak Lily Romli (Deputi Bidang Pengembangan Daerah Khusus, KPDT), Bapak Simon Himawan(Asisten Deputi Urusan Daerah Rawan Konflik dan Bencana, KPDT) dan Bapak Moh. Yasin (KPDT).  Kepercayaan yang tinggi, koordinasi dan kerja sama yang padu tim dapatkan dari rekan-rekan kerja dari PTDDA: Pak Syamsul Tarigan, Pak Abdul Charis,Pak Usman Situmorang, dan Pak Anom Parikesit berserta seluruh tim PTDDA.

Penyusunan IKKDTI tak terpisahkan dari keterlibatan aktif berupa masukan dan koreksi dari sejumlah instansi dan lembaga yang menangani pencegahan dan penanganan konflik dalam lima rangkaian diskusi terbatas (FGD) yang diselenggarakan di Jakarta. Ucapan terima kasih dihaturkan kepada Ibu Dr. Rd. Siliwanti, MPIA (Direktur Politik dan Komunikasi, Bappenas), Bapak Dr. Marwan Syaukani (Asisten Deputi Urusan Konflik Sosial, Kemenko Kesra), Bapak Drs. Royke Lumowa, MM (Asisten Deputi Koord. Penanganan Daerah Rawan Konflik dan Kontijensi,  Kemenko Polhukam), Bapak Drs. Nyoto Widodo, ME (Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta), Bapak Rocky (BPS DKI Jakarta) Bapak Indrajaya Syukri (Kasubdit Politik Dalam Negeri Bappenas), Bapak Syafe’i Nasution(Kasubdit Kerjasama, Direktorat PSKBS, Kemsos), Ibu Sri Yanuarti (LIPI), Bapak Imron dan Bapak Hasan (The Habibie Center), Bapak Adrian Morel (PSF-World Bank), Bapak Ridwan (Information System Analyst, BNPB), Partnership Governance Index (Kemitraan), Bapak Kristanto Sinandang (UNDP), Ibu Maja Suhud (UNDP).

Indeks ini merupakan tanggung jawab tim penyusun. Keterbukaan kepada pembaharuan indeks pada tahun-tahun berikutnya merupakan keniscayaan baik dari sisi akademik maupun dari kebutuhan praktis agar Indeks ini tetap bermanfaat bagi pembuatan kebijakan, diskusi publik, dan penelitian ilmiah.

Daftar Isi—3 Pengantar—4   BAB 1 PENDAHULUAN—6 IKKDTI 2014: Momentum Perubahan—7 IKKDTI 2014: Potret Ketahanan dan Kerentanan Daerah Tertinggal—11 Implikasi IKKDTI—18 Tujuan & Relevansi IKKDTI—20   BAB 2 PERTIMBANGAN METODOLOGI—23 Isu Konflik: Pembangunan Demokrasi dan Keamanan—23 Wilayah Indeks—29  Sumber Data Indeks—31  Metode Analisis—36Formulasi Indeks—43   Limitasi—49   BAB 3 KONSEP DASAR IKKDTI—51 Konflik, Kekerasan dan Rawan Konflik—51  Ketahanan dan Kerentanan Konflik Daerah Tertinggal—55 Aspek, Variabel dan Indikator—56 Tiga Aspek IKKDTI—57 Variabel dan Indikator IKKDTI—64  BAB 4 IKKDTI 2014: HASIL DAN ANALISIS—69 Gambaran Hasil—69 Capaian Aspek Tata Kelola—75 Capaian Aspek Kapasitas Kelembagaan—77 Capaian Aspek Ketahanan Masyarakat—84   BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI—88   DAFTAR PUSTAKA—99 DAFTAR LAMPIRAN—103 Lampiran 1.  Hasil Penghitungan IKKDTI Lampiran 2.  Aspek, Variabel, dan  Indikator Lampiran 3.  Bobot Variabel dan Aspek IKKDTI Lampiran 4.  Jumlah Konflik Kekerasan dan Perbandingan Isu Konflik Kekerasan yang Dominan Lampiran 5.  Sumber Data Lampiran 6.  Deskripsi Capaian Indeks dan Usulan Rekomendasi